Diskusi,? Metode Sharing Ilmu Pengetahuan

Dalam dunia belajar, sering kita jumpai metode atau cara untuk mendapatkan pengetahuan. Metode ilmiah yg sering di gunakan dalam dunia kampus adalah forum diskusi, sebab metode diskusi telah disepakati oleh dunia pendidikan merupakan cara efektif dalam (PBM), yg di kenal dgn istilah SCL (student centered learning) metode inilah yg digunakan dalam paradigma pendidikan sekarang ini, sebab metode lama tidak efektif lagi dalam dunia pedagogik. Dengan demikian, diskusi sebagai metode belajar telah mendapatkan andil dalam dunia pembelajaran sebagai metode pedagogik yang terbaru dalam pendidikan. Perihal, diskusi menempatkan para pelajar, mahasiswa, siswa, atau penuntut ilmu, sebagai pusat ilmu pengetahuan. Dengan kata lain metode ini telah megikuti paradigma pedagogik berbasis SCL, dimana para pelajarlah atau mahasiswa sebagai pusat mendapatkan ilmu pengetahuan, bukan lagi tradisi lama yg dimana guru, atau dosenlah yg mendominasi proses belajar. Olehnya itu, metode SCL tersebut tidak lari dari pada metode diskusi, atau dengan diskusilah metode SCL dapat terlaksana.
Peran Komunikasi Dalam Diskusi
Dalam proses diskusi, tidak terlepas dari pada komunikasi itu sendiri, sebab argumen atau pendapat seseorang ketika ingin disampaikan kepada orang lain maka dibutuhkan komunikasi. Akan tetapi, dalam komunikasi ada syarat-syarat tertentu yang harus di penuhi oleh pihak komunikan, agar tercapainya pengetahuan yg benar-benar ilmiah dan tercipta saling kesepahaman. Menurut Jurgen Habermas, syarat komunikatif adalah: pertama: kelengkapan (comprehensebility), kemampuan untuk memproduksi kalimat dengan tata bahasa yang benar. Kedua; kebenaran (truth), pembicara harus mengatakan apa yg benar (jujur) dalam arti faktual, misalnya kaki digunakan untuk berjalan. Ketiga; kebenaran normatif (normatife rightness), dalam hal ini, apapun klaim normatif si pembicara harus di anggap sah selama norma-norma tersebut dianggap sah oleh komunitas kolektif. Keempat; bisa di percaya (truthfulness), dalam hal ini para pembicara harus mengatakan kejujuran dan bisa dipercaya saat menyampaikan persentase keyakinannya dan niat, misalnya, saya tdk menyukai gayamu. (Hebermas, 1979;26-29, dlm jenny edkins-nick Vaughan Williams, 2013). Dengan demikian, sebuah syarat komunikatif tersebut bisa di pergunakan dalam forum-forum diskusi dikalangan para pelajar dan bahkan masyarakat umum atau awam. Dengan tujuan untuk kesalingpahamanan oleh pihak komunikasi sehingga terciptalah kebebasan dari belenggu dominasi. Olehnya itu, komunikasi dalam diskusi sangat berperan aktif dalam menambah wawasan para partisian diskusi, sebab dengan komunikasi, orang bisa mencapai kesadaran.
Diskusi Adalah Metode Sharing Ilmu Pengetahuan
Tulisan ini, sebenarnya pengalaman penulis seketika membuat club-club diskusi kepada para mahasiswa junior, walaupun forum diskusinya tdk terlalu efektif, akan tetapi kemungkinan sangat bermanfaat bagi para partisipan diskusi, perihal banyak pengetahuan yg belum tentu diketahui oleh masing-masing pihak diskusi, maka dalam forumlah para partisipan diskusi tersebut saling tukar pendapat atau argumen yang di ketahui oleh masing-masing pihak diskusi tersebut, atau dengan istilah "Sharing ilmu pengetahuan berbasis diskusi". Diskusi telah diuraikan di awal bahwa salah satu metode pembelajaran bagi para mahasiswa untuk mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan. Dan telah diuraikan pula akan pentingnya sebuah tindakan komunikatif atau kompetensi komunikatif oleh Jurgen Habermas dengan tujuan mencapai kesaling pahaman dalam memecahkan sebuah problem (masalah). Sharing pengetahuan berbasis diskusi, sangatlah penting dilakukan, sebab dengan diskusi para pihak partisipan diskusi mendapatkan pengetahuan yg luas. Karena perihal tersebut, masing-masing partisipan punya pendapat yang berbeda-beda, sehinggah melalui diskusi pendapat yang berbeda-beda itu bisa disatukan untuk memecahkan masalah misalnya. Dengan kata lain, menurut hemat penulis, kita bisa menarik benang merahnya bahwa diskusi adalah metode sharing pengetahuan yang bertujuan untuk memecahkan sebuah masalah (problem).
0 komentar: