BREAKING NEWS :
Loading...

Berawal Dari Tulisan


Di era milenial (digital) ini, yang ditandai dengan teknologi informasi yang begitu canggih sehingga tidak ada lagi ruang pembatas hubungan antar manusia. Manusia tidak lagi dalam kungkungan ketinggalan informasi, melainkan manusia penuh dengan berbagai macam informasi. Sebut saja, media baik cetak maupun elektronik, terlebih lagi kita telah diperkenalkan sebuah situs web yang bisa membungkam dunia. Contohnya: blogger, wordpress, serta situs-situs lainnya. 
Tak pelak lagi, teknologi informasi yang berkembang dengan pesat mendorong masyarakat untuk berpikir dan untuk meningkatkan kreatifitasnya. Salah satu kreatifitas manusia adalah menulis. Berpikir diartikan sebagai subjek yang aktif untuk menciptakan sebuah karya yang monumental, sedangkan kreatifitas diartikan sebagai sebuah tindakan manusia yang diawali dari proses berpikir tadi, hasilnya adalah sebuah kreatifitas tulisan.
Hal ini, sebenarnya dilatar belakangi oleh tuntutan keadaan yang berkembang dengan begitu cepat tanpa melihat apa yang akan terjadi kedepannya. Dengan kata lain, keadaan mendorong manusia untuk menghasilkan sebuah karya, alhasil adalah sebuah tulisan. 
Tulisan salah satu manifestasi dari keadaan masyarakat milenial saat ini. Dengan kata lain, tulisan cerminan dari keadaan masyarakat teknologi informasi. Tak dapat dipungkiri lagi, dengan adanya teknologi informasi setiap insan manusia punya kesempatan yang sama untuk menyuarakan aspirasi melalui tulisannya. Sehingga mendorong para intelektual untuk mengambil andil dari hal tersebut..

Berawal Dari Tulisan
"Jika engkau mau melihat dunia maka, membacalah, dan jika engkau mau dikenal dunia maka menulislah", kira-kira seperti itulah yang dicelohtehkan oleh para penyair. Sebagaimana sejarawan mengatakan pula "dengan tulisan seseorang tidak akan melupakan sejarah". Tulisan singkat ini, sebenarnya penulis mau mengajak pembaca bahwasanya akan pentingnya sebuah tulisan. Dengan kata lain, semua berawal dari tulisan, agar kita tidak terjerumus dalam sebuah kungkungan keadaan yang menuntun kita untuk mengikutinya. Padahal, semua insan manusia punya akal dan perasaan untuk dituangkan dalam sebuah karya tulisan. Sehingga semua punya kesempatan yang sama untuk mengutarakan argumentasinya. Singkatnya, tulisan membawah manusia menjadi makhluk yang hidup atau tidak pasif, semuanya punya kesempatan dalam menyuarakan argumentasinya. Karena dengan tulisan mendorong semua manusia untuk berpikir, sehingga ilmu pengetahuan tidak bersifat pasif, melainkan bersifat dinamis. Kira-kira seperti itulah yang dikatakan oleh para intelektual atau cendikiawan. Sebagaimana yang dikatakan salah seorang ilmuan postmo "Juques Derrida" salah seorang dekonstruksionis, mengatakan dalam karyanya Grammatology, "semua berawal dari tulisan, karena dengan tulisan kita bisa melahirkan tulisan baru, sebab semuanya butuh penafsiran (pemaknaan)". Sehingga ketika hal ini terjadi maka, otomatis ilmu pengetahuan akan berkembang dengan pesat, tidak terbelenggu oleh kungkungan satu aspek argumentasi saja, melainkan punya perbedaan argumentasi sebab, semua punya penafsiran yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, tulisan singkat ini, penulis mengajak kepada kita semua untuk mengembangkan terus-menerus argumentasi dalam sebuah tulisan, agar tidak mandek, serta dengan tulisan kita akan dikenang dimana-mana. Singkatnya, tulisan menjadi sebuah alat untuk pengembangan ilmu pengetahuan sehingga tidak ada lagi ruang dan waktu yang membatasi seseorang untuk berargumen.

0 komentar:

Copyright © 2017 Wacana sosial